Monday, March 17, 2014

Prabowo: Mereka Ingin Indonesia Dipimpin Boneka

Prabowo Subianto

Solo, - Ketua Dewan Penasehat Partai Geridra, Prabowo Subianto, mengingatkan perlunya rakyat memilih secara cermat pemimpin Indonesia ke depan. Menurutnya, pilihannya hanya dua yaitu dipimpin Pandawa atau Kurawa. Bahkan menurutnya, saat ini ada pihak-pihak yang menghendaki Indonesia dipimpin oleh pemimpin boneka.

"Pilihannya hanya dua, dipimpin Kurawa atau Pandawa? Dipimpin orang bersih atau koruptor? Banyak pemimpin saat ini hanya memikirkan cara untuk membohongi rakyat, bukan cara untuk menyejahterakan rakyat. Mereka ingin Indonesia dipimpin boneka, karena mereka ingin Indonesia miskin dan menjadi budak di negerinya sendiri,"

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato politik saat kampanye terbuka Partai Gerindra di Lapangan Masaran, Sragen, Jateng, Minggu (16/3/2014).

Prabowo menegaskan hanya dengan kemenangan partainya maka perjuangan untuk mencapai kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia akan terwujud. Dia juga mengingatkan berulang-ulang agar seluruh rakyat Indonesia tidak lagi salah memilih dalam Pemilu mendatang.

Kampanye rapat terbuka tersebut dihadiri ribuan pendukung Gerindra di Sragen, Solo, dan sekitarnya. Selain Prabowo, hadir pula sejumlah petinggi Partai Gerindra, seperi Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, Ahmad Muzani, dan lain-lainnya.


Source : Detik.com

Sunday, March 16, 2014

Ada Program Simulator Pesawat di Laptop Kapten Pilot MH370, Untuk Apa?

Zaharie Ahmad Shah
Kuala Lumpur - Polisi sudah menggeledah kediaman kapten Malaysia Airlines MH370 kapten Zaharie Ahmad Shah. Ada sejumlah barang yang disita, termasuk laptop yang berisi program simulator pesawat.

Diberitakan Reuters, Minggu (16/3/2014), polisi kini menyelidiki simulator tersebut. Termasuk kemungkinan digunakan untuk 'latihan' pembajakan atau mendarat darurat. Sebab di dalam program itu tersedia berbagai kemungkinan kondisi pendaratan dan penerbangan.

"Bersama Zaharie, program simulator terbang itu sedang diteliti lebih mendalam," kata seorang polisi senior Malysia.

Saat digeledah, kediaman Zaharie tampak sepi. Hanya ada pembantunya yang menyaksikan penggeledahan. Istri dan tiga anaknya tak terlihat di kediamannya. Total ada dua laptop yang disita polisi. Namun diduga ada satu lagi laptopnya yang dibawa terbang.

Meski begitu, rekan pilot Zaharie di Malaysia Airlines masih tak percaya sang pilot melakukan pembajakan. Dia meminta agar publik fokus pada pencarian pesawat terlebih dulu. Jangan mengaitkan Zaharie dengan motif politik.

"Tolong, biar mereka menemukan pesawat dulu. Zaharie bukan pelaku bom bunuh diri, bukan juga fanatik politik seperti yang diberitakan. Apa salah seseorang punya sikap politik?" ungkap rekannya tersebut.

Source : Detik.com

Saturday, March 15, 2014

Pejabat Malaysia Yakin Pesawat MAS Dibajak Pilot yang Mahir dan Kompeten

MAS MH370

Kuala Lumpur, - Teori pembajakan di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 semakin menguat. Pejabat-pejabat Malaysia pun kini yakin bahwa pesawat yang hilang itu, telah dengan sengaja dialihkan menuju Samudera Hindia oleh seseorang yang memiliki pengetahuan terbang yang mumpuni dan tahu benar soal posisi radar.

"Dia (pembajak) pasti pilot yang mahir, kompeten dan masih menjadi pilot," kata pejabat senior militer Malaysia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/3/2014).

Dikatakan pejabat Malaysia itu, teori tersebut didasarkan pada data dari radar militer. Pejabat yang tak ingin disebut namanya ini terlibat dalam operasi pencarian internasional.

Dikatakan pejabat Malaysia itu, teori tersebut didasarkan pada data dari radar militer. Pejabat yang tak ingin disebut namanya ini terlibat dalam operasi pencarian internasional.

Disampaikan pejabat tersebut, radar militer terus merekam rute pesawat MAS selama berjam-jam setelah hilang dari layar menara pengawas lalu lintas udara dan radar sipil.

Berdasarkan data dari radar militer itu, pesawat MAS terbang ke arah Samudera Hindia selama sekitar 4-5 jam. "Dia (pilot) tahu bagaimana menghindari radar sipil. Dia tampaknya telah mempelajari bagaimana menghindarinya," ujar pejabat Malaysia itu.
Pejabat tersebut menolak menjelaskan lebih detail mengenai data militer tersebut. Alasannya, dia tak bisa banyak berkomentar karena penyelidikan masih berlangsung.

Source : Detik.com